Prinsip Dasar Taman Jepang

Ali Attri Photography // houzz.com
Prinsip dasar taman jepang berasal dari istilah “teien” kata majemuk dari karakter Niwa Sono. “Niwa” berarti alam bebas dan “sono” berarti lahan yang dipagari. Dari istilah tersebut, dapat dipahami bahwa taman dalam budaya Jepang ingin memasukkan panorama alam bebas ke dalam area rumah. Sehingga tidak heran jika taman Jepang terlihat seperti miniatur alam.
Taman Jepang juga erat dengan ritual meditasi dan refleksi. Hal ini sesuai dengan prinsip miniatur alam yang diusungnya yang menjadi tempat untuk menyatu dengan alam. Taman bergaya Jepang dapat memberikan suasana tenang dengan pemandangan alam yang indah.
Tiga Jenis Taman Jepang
Jika Anda berminat membuat taman Jepang, perlu anda tahu bahwa ada tiga jenis taman Jepang yang paling dikenal yaitu tsukiyama atau tiruan pegunungan, karesansui atau taman kering, dan roji atau taman minum teh. Taman Jepang dengan cirinya yang sangat khas tentu sangat menarik untuk diterapkan di rumah Anda. Apalagi, karakteristik taman Jepang itu sendiri cocok untuk iklim tropis Indonesia. Sehingga bisa dengan mudah dikembangkan mengikuti kondisi lahan rumah masing-masing.
1. Taman Nuansa Alam Pegunungan (Tsukiyama)
Taman Tsukiyama atau Hourai-jima identik dengan taman tiruan alam. Tapi, secara spesifik jenis taman ini meniru suasana pegunungan yang sejuk. Ciri-ciri dari taman ini adalah penuh dengan tanaman, tanahnya memiliki kontur unik, berisi dengan bebatuan alam, serta penempatan air dalam kolam, sungai, atau air terjun.
2. Taman Kering (Zen Garden Karensasui)
Taman karesansui atau dikenal sebagai zen garden merupakan jenis taman kering. Taman ini menggunakan batu dan pasir sebagai elemen utama untuk menggambarkan gunung dan sungai. Ada beberapa jenis taman kering yaitu yang hanya dihiasi batu dan pasir, serta ada juga yang memadukannya dengan tanaman.
3. Taman Minum Teh ala Jepang (Roji)
Taman jenis ini berkaitan erat dengan budaya minum teh ala Jepang. Taman minum teh dibuat untuk menciptakan atmosfer damai dan menenangkan. Pada taman ini memiliki elemen utama berupa pepohonan, semak belukar, hingga tanaman pakis dan lumut. Anda perlu memiliki taman jenis ini jika Anda gemar bersantai bersama keluarga.
Mengenali Elemen-Elemen Utama Taman Jepang
Keberadaan taman di rumah menjadi representasi dari alam sekitar. Oleh karena itu, taman jepang memiliki elemen-elemen utama yang harus ada. Elemen tersebut adalah tanaman, air, dan batu.
1. Elemen Taman: Tanaman
Tanaman menjadi elemen paling umum dari sebuah taman. Namun, ada pengecualian pada jenis taman Zen Garden atau “taman kering”. Tanaman menjadi elemen taman paling utama karena menjadi pembentuk alam secara alami. Taman Jepang memiliki prinsip miniatur alam, sehingga elemen tanaman juga sangat penting. Jenis tanaman pada taman Jepang sangat beragam, mulai dari lumut, tanaman penutup tanah (ground cover) seperti rumput gajah atau rumput Jepang, semak pendek, semak tinggi, dan juga pohon yang dapat tumbuh besar. Tak terkecuali juga pada taman Jepang termasuk tanaman bonsai dan pohon ranting.
Baca juga: 8 Inspirasi Dekorasi Tanaman Hijau dan Bunga di Rumah via Cantik.tempo.co
2. Elemen Taman: Air

Sumber: arsitag.com
Air menjadi simbol kehidupan yang penting dalam taman bergaya Jepang. Dalam budaya negeri matahari terbit itu, air juga menjadi sarana menyucikan benda-benda sebelum memasuki kawasan sakral. Air dalam taman Jepang biasa ditampilkan melalui keberadaan kolam ikan. Kolam ini menyimbolkan danau pada alam sesungguhnya. Selain itu, bisa juga diaplikasikan dalam bentuk sungai buatan ataupun air terjun buatan.
Baca Juga: Tukang Taman Murah & Profesional di Pasuruan
3.Elemen Taman: Batu

Azara Landscapes // houzz.com
Batu menjadi elemen alam penting pada taman Jepang. Batu menjadi kerangka atau struktur taman untuk membentuk berbagai pola taman, misalnya bentuk bukit pada taman. Jenis batu yang digunakan juga bermacam-macam dapat berbeda ukuran, bentuk, warna, dan tekstur. Hal ini tidak terlepas dari prinsip taman Jepang itu sendiri untuk memberikan kesan alam yang utuh.
Selain ketiga elemen alam di atas, taman Jepang juga umumnya diisi dengan elemen-elemen olahan. Maksudnya, elemen tersebut sengaja dibuat manusia untuk mendukung fungsi taman itu sendiri. Contoh dari elemen-elemen buatan itu adalah batu setapak, jembatan, lampu, pagar, dan gerbang.